cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
PAX HUMANA
ISSN : 23373512     EISSN : 25483021     DOI : -
Pax Humana adalah Jurnal Humaniora Yayasan Bina Darma yang terbit dua kali dalam satu tahun (Juni dan Desember). Jurnal ini hadir sebagai wadah pencerahan dan pemberdaya masyarakat atas dasar kasih dan perdamaian.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2017)" : 10 Documents clear
Kegiatan Internal Relations di Hotel Ciputra Semarang dalam meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Yuliana, Tiara Saras
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.52 KB)

Abstract

Karyawan di dalam suatu perusahaan merupakan asetyang sangat penting dalam menggerakkan danmemajukan suatu perusahaan. Tanpa adanya karyawansebagai sumber daya manusia sulit bagi perusahaanuntuk berkembang. Penulis memilih Hotel CiputraSemarang sebagai perusahaan yang akan diteliti karenaHotel Ciputra Semarang merupakan salah satu hotelberbintang lima yang berdiri tepat di tengah KotaSemarang yang mendapatkan penghargaan Top PropertyAward pada tahun 2016. Penulis tertarik untukmengetahui apakah kegiatan internal relations yangselama ini dilaksanakan memberikan pengaruh padaproduktivitas kerja dan bagaimana pengaruh kegiataninternal tersebut pada produktivitas kerja karyawan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,penulis mendapatkan hasil bahwa Hotel CiputraSemarang memiliki kegiatan internal relations yangdibangun sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat daribanyaknya program-program yang telah disusun dandikembangkan oleh pihak internal hotel. Penilaianpositif dari karyawan mengenai kegiatan internalrelations yang diterapkan di Hotel Ciputra Semarangdapat mendukung usaha peningkatan produktivitaskerja karyawan.
Hubungan Kecanduan Game Online Dota 2 terhadap Penyesuaian Sosial pada Remaja Yohanes Rikky Dwi Santoso; Jusuf Tjahjo Purnomo
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.071 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecanduan game online terhadap penyesuaian sosial pada remaja. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 50 orang. Metode pengumpulan data pada variabel kecanduan game online menggunakan skala game addiction tedency yang dikembangkan oleh Chen dan Chang (2008) dan variabel penyesuaian sosial menggunakan skala social adjustment scale yang dikembangkan oleh Cooper, Osborn, Gath dan Feggetter (1982). Teknik analisa data menggunakan Pearson. Hasil yang diperoleh adalah r = - 0,432 dengan sig. 2-tailed = 0.01 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan negatif signifikan antara kecanduan game online dota 2 terhadap penyesuaian sosial pada remaja.
Mencapai Deradikalisasi Semesta dengan Pendekatan Smart Power Lusi, Astrid Bonik
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.52 KB)

Abstract

-
Hukuman Mati Bagi Koruptor atau Hukum Koruptor Sampai Mati (Sebuah Kajian Hukum, Etis Kristiani dan Kultural) Ebenhaizer Imanuel Nuban Timo
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.942 KB)

Abstract

This paper presents an analysis of death penalty for corruptors seen from Constitution, Christian ethics and cultural perspectives. The author talks about how effective the death penalty is when it is imposed to the criminal. He makes it clears that death penalty for corruptors is against the Constitution of the Repulic of Indonesia (UUD 1945). It does not go in line with Christian's view of life as well. The appeal to the goverment, asking for imposing the capital punishment to the corruptors and people support to this appeal are taken by the author to be the starting point of his analysis. The author is of the opinion that capital punishment is not in agreement with both Indonesia Constitution (UUD 1945), and the Christian teaching about life as well. Life long imprision remains the only juridicial choice to be imposed to the criminal. But the author takes a further step. For him life-long imprision is also not enough because it fails to meet the purpose of justice, namely to heal the corruptors. Because of this reason the author introduces an alternative punisment which he draws from local wisdom of the Savunese and Timorese people in the province of South-East Sunda Islands (NTT), the province where he comes from.
Peran Pemerintah Serta Pemuka Agama Dalam Membentuk Perilaku Masyarakat Salatiga Untuk Hidup Berdampingan Melalui Tagline “Kota Salatiga Hati Beriman” Hartika, Martania; Kristiyani, Dian Novita
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.52 KB)

Abstract

Pemerintah kota memiliki peran khusus terhadap perilaku masyarakatnya, begitu juga dengan pemuka agama. Bagi masyarakat kota Salatiga perilaku untuk dapat hidup rukun berdampingan merupakan kebiasaan hidup bermasyarakat. Tidak mudah bagi sebuah kota menciptakan situasi yang kondusif ditengah isu keagamaan yang memanas, hingga mampu meraih prestasi sebagai kota paling toleran no 2 di Indonesia. Selain itu makna dari tagline kota Salatiga seolah memiliki keterkaitan dengan perilaku masyarakat dan prestasi yang telah diraih. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran pemerintah kota Salatiga dalam menata warganya untuk hidup sesuai tagline kota Salatiga Hati Beriman, dan menjelaskan peran pemuka agama kota Salatiga dalam mengendalikan pengikutnya untuk tetap hidup damai dan rukun saling berdampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskritif, dan data utama diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan pemerintah kota dan pemuka agama. Meskipun faktanya masyarakat sudah memiliki kebiasaan hidup saling berdampingan sejak dini, namun pemerintah kota memiliki tanggung jawab dalam prestasi toleransi dan pemuka agama memiliki tanggung jawab dalam budaya toleransi. Pemerintah kota sudah dengan baik menjalankan perannya sebagai koordinator bagi pemuka agama dalam menjalankan setiap aktivitasnya yang berpedoman dengan makna tagline. Begitu juga dengan pemuka agama yang dengan baik berperan sebagai kontributor dalam upaya membudayakan toleransi. Keduanya telah berupaya menciptakan kehidupan kota yang mampu saling berdampingan dan bertoleransi. Kata kunci : Tagline, Manajemen komunikasi, Dialog interreligius, Perilaku masyarakat, Pluralisme.
Antara HAK, Agama, dan Komunikasi Rini Darmastuti
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.966 KB)

Abstract

-
Konstruksi Konsep Hak Robert Nozick dan John Rawls (Sebuah Komparasi Pemikiran) Yesaya Sandang; Eko Wijayanto
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2973.68 KB)

Abstract

Pembahasan tentang konsep hak sebagai bagian dari kehidupan manusia merupakan sebuah perjalanan panjang seiring sejalan dengan perkembangan sejarah peradaban umat manusia. Liberalisme yang hadir pada awal abad ke 17 mencoba meletakan sebuah landasan filosofis bagi eksisnya hak-hak yang dimiliki setiap individu demi kebaikan dirinya dan sesama. Hingga saat ini gagasan yang coba diusung lewat pemikiran liberalisme telah banyak mengalami modifikasi. Ini dikarenakan tantangan serta realitas yang dihadapi seiring berjalannya waktu juga mengalami perubahan. Rawls dan Nozick sebagai pemikir yang berbasis pada tradisi ini (liberalisme) mencoba untuk mengembangkan pandangannya masing-masing terkait dengan konsep hak. Dalam pembahasan tentang hak, paling tidak dapat dikonstruksikan melalui tiga aspek utamanya, yaitu: subjek, dasar, serta tujuan (Shapiro, 1986). Pada Nozick dan Rawls walau mereka banyak dipengaruhi tradisi liberal, dalam pengembangan selanjutnya terdapat perbedaan model pendekatan dan penekanan. Pada Nozick penekanannya terdapat pada kebebasan individu sedangkan pada Rawls lebih ditekankan pada aspek keadilan. Walau demikian keduanya sepakat bahwa hak adalah basis dari pemikiran mereka yang melekat pada individu dengan argumentasinya masing-masing. Pada akhirnya yang kemudian menjadi penting adalah konsekuensi dari pandangan mereka tersebut. Bahwasannya hak yang dimiliki setiap individu perlu mendapat perhatian yang lebih konkrit demi mewujudkan kesehjateraan masing-masing individu tersebut, yang tetap bersandar pada spectrum kebebasan
Kegiatan Internal Relations di Hotel Ciputra Semarang dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Tiara Saras Yuliana
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.781 KB)

Abstract

Karyawan di dalam suatu perusahaan merupakan aset yang sangat penting dalam menggerakkan dan memajukan suatu perusahaan. Tanpa adanya karyawan sebagai sumber daya manusia sulit bagi perusahaan untuk berkembang. Penulis memilih Hotel Ciputra Semarang sebagai perusahaan yang akan diteliti karena Hotel Ciputra Semarang merupakan salah satu hotel berbintang empat yang berdiri tepat di tengah kota Semarang yang mendapatkan penghargaan Top Property Award pada tahun 2016. Penulis tertarik untuk mengetahui apakah kegiatan internal relations yang selama ini dilaksanakan memberikan pengaruh pada produktivitas kerja dan bagaimana pengaruh kegiatan internal tersebut pada produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mendapatkan hasil bahwa Hotel Ciputra Semarang memiliki kegiatan internal relations yang dibangun sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya program-program yang telah disusun dan dikembangkan oleh pihak internal hotel. penilaian positif dari karyawan mengenai kegiatan internal relations yang diterapkan di hotel Ciputra Semarang dapat mendukung usaha peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Mencapai Deradikalisasi Semesta dengan Pendekatan Smart Power Astrid Bonik Lusi
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.384 KB)

Abstract

Resensi buku Deradikalisasi: Peran Masyarakat Sipil Indonesia Membendung Radikalisme. Karya: Muhammad A. S. HikamData BukuJudul Buku : Deradikalisasi: Peran Masyarakat SipilIndonesia Membendung RadikalismePenulis : Muhammad A. S. HikamPenerbit : Penerbit Buku Kompas, JakartaTerbit : 2016Halaman : xvii + 230ISBN : 978-979-709-985-5
Peran Pemerintah Serta Pemuka Agama Dalam Membentuk Perilaku Masyarakat Salatiga Untuk Hidup Berdampingan Melalui Tagline Kota Salatiga Hati Beriman Martania Hartika
PAX HUMANA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.868 KB)

Abstract

Pemerintah kota memiliki peran khusus terhadap perilaku masyarakatnya, begitu juga dengan pemuka agama. Bagi masyarakat kota Salatiga perilaku untuk dapat hidup rukun berdampingan merupakan kebiasaan hidup bermasyarakat. Tidak mudah bagi sebuah kota menciptakan situasi yang kondusif ditengah isu keagamaan yang memanas, hingga mampu meraih prestasi sebagai kota paling toleran no 2 di Indonesia. Selain itu makna dari tagline kota Salatiga seolah memiliki keterkaitan dengan perilaku masyarakat dan prestasi yang telah diraih. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran pemerintah kota Salatiga dalam menata warganya untuk hidup sesuai tagline kota Salatiga Hati Beriman, dan menjelaskan peran pemuka agama kota Salatiga dalam mengendalikan pengikutnya untuk tetap hidup damai dan rukun saling berdampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskritif, dan data utama diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan pemerintah kota dan pemuka agama. Meskipun faktanya masyarakat sudah memiliki kebiasaan hidup saling berdampingan sejak dini, namun pemerintah kota memiliki tanggung jawab dalam prestasi toleransi dan pemuka agama memiliki tanggung jawab dalam budaya toleransi. Pemerintah kota sudah dengan baik menjalankan perannya sebagai koordinator bagi pemuka agama dalam menjalankan setiap aktivitasnya yang berpedoman dengan makna tagline. Begitu juga dengan pemuka agama yang dengan baik berperan sebagai kontributor dalam upaya membudayakan toleransi. Keduanya telah berupaya menciptakan kehidupan kota yang mampu saling berdampingan dan bertoleransi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10